Metode Penelitian dalam Sosiologi
Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memudahkan
kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan, agar tercapai tujuan
seperti yang telah ditentukan dan diharapkan.
Metode sekurang-kurangnya memiliki beberapa ciri pokok,
yaitu sebagai berikut:
1.
Ada permasalah yang akan dikaji atau diteliti.
2.
Ada hipotesis, yaitu kesimpulan bersifat sementara, yang harus
dibuktikan kebenarannya melalui data. Hipotesis adalah jawaban sementara atas
permasalah yang akan dikaji melalui teori yang ada.
3.
Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalah
dari hipotesis yang ada.
Ada banyak metode yang dilakukan para ahli dalam mempelajari sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan. Pada saat ini telah berkembang menjadi sebuah metodologi
penelitian untuk memperdalam dan menganalisis perubahan
sosial budaya dalam masyarakat. Beberapa metode yang digunakan
dalam sosiologi adalah sebagai berikut:
1. Studi cross-sectional dan
longitudinal
Studi cross-sectional adalah studi yang meliputi
suatu daerah pengamatan yang luas dalam suatu jangka waktu tertentu. Misalnya,
penelitian tentang pengukuran kepuasan dan ketidakpuasan terhadap siaran salah
satu stasiun televisi swasta selama satu tahun dengan penyebaran lokasi di
kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Studi longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang
waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian observasi sebelum
dan sesudah. Misalnya, melihat tingkat kemiskinan suatu daerah sebelum dan
setelah mendapatkan bantuan dengan daftar pertanyaan yang sama.
Secara sederhana, pengumpulan pendapat umum dalam skala
nasional disebut studi cross-sectional, sedangkan penggunaan
daftar pertanyaan yang sama diulang dalam selang waktu akan diperoleh suatu
perbandingan atau yang disebut pula secagai studi longitudinal.
2. Eksperimen laboratorium dan
eksperimen lapangan
Dalam penelitian laboratorium, subjek orang dikumpulkan di
dalam suatu tempat atau laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan
yang diinginkan peneliti kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan. Sedangkan
eksperimen lapangan adalah pengamatan yang dilakukan di luar laboratorium di
mana peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum
kemudian diamati hasilnya dan ditarik kesimpulannya.
3. Metode evaluasi
Metode ini biasa dilakukan untuk mengukur keefektifan suatu
program kegiatan dengan tujuan untuk melihat keberhasilan program melalui
pengetahuan yang ilmiah. Misalnya, tentang evaluasi pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam sistem pendidikan nasional kita.
Biasanya dalam penelitian evaluasi ini banyak menggunakan variabel yang harus
dikendalikan dan tidak mudah karena sering kali antara hasil kesimpulan yang
ada dengan kenyataannya berbeda.
4. Metode kuantitatif dan kualitatif
a. Metode kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode menggunakan angka-angka yang
kemudian diolah dan diwujudkan dalam bentuk statistik, seperti skala, tabel,
indeks, dan lainnya. Metode kuantitatif mencakup dua metode berikut.
1.
Metode statistik, adalah metode dalam sosiologi yang bertujuan
untuk menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. Penerapan metode ini yang
paling sederhana adalah teknik enumerasi (penghitungan). Jawaban pertanyaan
responden disusun dalam bentuk tabel sehingga diketahui hasilnya secara
kuantitatif.
2.
Metode sosiometri, adalah metode yang mempergunakan skala-skala
dan angka-angka dalam rangka mengetahui hubungan sosial antar manusia dalam
masyarakat.
b. Metode kualitatif
Metode kualitatif adalah metode yang lebih menekankan pada
terjadinya interaksi yang membentuk tindakan dan kondisi sosial tertentu. Yang
termasuk metode kualitatif adalah sebagai berikut:
1.
Metode historis, adalah metode pengamatan yang menganalisis
peristiwa-peristiwa pada masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
2.
Metode komparatif, adalah metode pengamatan dengan membandingkan
antara bermacam-macam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk memperoleh
perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk perilaku suatu masyarakat pertanian
Indonesia pada masa lalu dan masa depan.
3.
Metode studi kasus, adalah metode pengamatan tentang suatu
keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga, maupun
individu-individu. Alat-alat yang dipergunakan oleh metode studi kasus adalah
misalnya wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan (questionnaires),
dan daftar pertanyaan-pertanyaan (schedules), dan lain-lain.
5. Metode induktif dan deduktif
Metode induktif adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh kaidah umum dengan mempelajari gejala yang khusus. Metode deduktif
adalah metide yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari
gejala yang umum.
6. Metode survei lapangan
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang ada di
lapangan atau masyarakat secara langsung. Data diperoleh melalui angket,
wawancara, ataupun observasi secara langsung/ Persiapan-persiapan yang
dilakukan adalah menentukan populasi yang hendak diteliti, sekaligus
menentukan sampel objek penelitian, membuat instrumen (angket) dengan bahasa
yang dapat dipahami objek, melakukan pendekatan sosial, dan persiapan lainnya.
7. Metode partisipasi
Metode ini digunakan untuk mengetahui secara mendalam
tentang kehidupan kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil
melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa mengungkapkan identitas
sebagai peneliti. Peneliti tidak boleh terlibat secara emosional terhadap
kelompok yang ditelitinya. Hal itu akan menyebabkan peneliti kehilangan jejak
tentang apa yang dicari dalam penelitian itu.
8. Metode empiris dan rasionalistis
Metode empiris berdasarkan pada fakta yang ada dalam
kehidupan masyarakat. Metode rasionalistis berdasarkan pada pemikiran sehat
untuk mencapai pengertian tentang masalah sosial kemasyarakatan.
9. Metode fungsionalisme
Metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga
kemasyarakatan dan struktur sosial.
10. Metode studi pustaka
Metode dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui
literatur di perpustakaan. Kelebihan dari metode ini yaitu dapat memperoleh
banyak sumber tanpa memerlukan banyak biaya, tenaga, dan waktu karena
buku-bukunya terkumpul di dalam ruangan perpustakaan. Akan tetapi, yang menjadi
kekurangannya adalah dibutuhkan kepandaian peneliti untuk mencari buku-buku
yang relevan agar dapat dipakan sebagai sumber perolehan data dalam penelitian
tersebut.
Metode-metode sosiologi tersebut bersifat saling melengkapi
dan para ahli sosiologi sering kali menggunakan lebih dari satu metode untuk
menyelidiki objeknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar