OBJEK KAJIAN
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU
Emile Durkheim menjelaskan, bahwa objek studi sosiologi adalah
fakta atau realitas sosial. Fakta sosial menurut Durkheim, harus dipelajari
melalui kegiatan penelitian. Salah satu realitas sosial adalah
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sosiologi mempelajari masyarakat dan
perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok
yang dibangun manusia dalam kehidupannya di masyarakat dapat berupa keluarga,
suku bangsa, komunitas dan pemerintahan, organisasi sosial, organisasi keagamaan,
organisasi politik, organisasi bisnis, dan lain-lain.
Max Weber berpendapat, bahwa pokok pembicaraan sosiologi adalah
tindakan sosial. Tidak semua tindakan manusia tergolong tindakan sosial.
Tindakan yang berorientasi kepada orang lainlah yang termasuk tindakan sosial.
Ini berarti, bahwa sosiologi mempelajari interaksi manusia yang satu dengan
manusia yang lain (interaksi sosial). Interaksi sosial dapat menyebabkan
terjadinya perubahan sosial, sehingga sosiologi juga merupakan kajian mengenai
proses perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Weber berpendirian bahwa hanya
individu-individulah yang nyata secara obyektif, dan masyarakat hanyalah satu
nama
yang menunjuk pada sekumpulan individu-individu. Weber juga
menambahkan, bahwa seorang individu dan tindakannya sebagai satuan dasar.
Pemikiran seperti ini juga tampak jelas pada konsep yang
diajukan Karl Marx (1818-1883) yang menganggap bahwa sejarah
manusia adalah sejarah perjuangan kelas. Marx berpendapat bahwa akibat
kapitalisme, masyarakat Eropa terbagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas kaum
borjuis yang menguasai semua aset produksi, dan kelas kaum proletar yang miskin
dan tertindas. Oleh karena itu, Marx menyarankan agar kaum proletar berjuang
untuk mendobrak ketidakadilan melalui sebuah perjuangan untuk menciptakan
masyarakat tanpa kelas. Konsep yang senada dengan Weber dan Karl Marx diajukan
oleh Joseph S. Roucek dan Roland R. Warren yang mengatakan, bahwa sosiologi
mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
Demikian juga dengan William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff yang mengatakan,
bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
organisasi sosial. Berdasarkan pandangan-pandangan di atas, Alex Inkeles (1965)
memadukan berbagai konsep tersebut, sehingga sosiologi dikatakan sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan sosial, institusi sosial, dan masyarakat. Semakin
lama objek yang dikaji sosiologi semakin meluas, sehingga Pitirim A. Sorokin
menyatakan bahwa sosiologi mempelajari tiga aspek sebagai berikut.
a. Sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi
dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat
dengan politik, dan sebagainya.
b. Sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara gejala sosial dengan gejala nonsosial, misalnya gejala geografis, gejala
biologis, dan sebagainya.
c. Sosiologi juga mempelajari ciri-ciri umum dari semua
jenis gejala sosial.
Dua orang sosiolog Indonesia, yaitu Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi menjelaskan lebih rinci pemahaman mengenai sosiologi. Menurut mereka,
sebagai ilmu kemasyarakatan, sosiologi mempelajari struktur dan proses sosial,
termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara
unsur-unsur pokok dalam masyarakat. Unsur-unsur pokok dalam masyarakat itu
meliputi kaidah-kaidah (norma-norma kemasyarakatan), lembaga-lembaga,
kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan dalam masyarakat. Proses sosial adalah
pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh
timbal balik antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan politik, antara hukum
dengan kehidupan beragama, antara aspek kehidupan beragama dengan masalah
ekonomi, dan sebagainya.
Sebuah konsep pemikiran lain yang lebih rinci, sehingga membuat
kajian sosiologi bersinggungan dengan berbagai cabang ilmu lain disampaikan
oleh Hassan Shadily dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Masyarakat Indonesia.
Di dalam bukunya, Shadily menjelaskan bahwa sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki
ikatan-ikatan antarmanusia yang menguasai kehidupan; dengan mencoba
mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh; serta
berubahnya perserikatan-perserikatan, kepercayaan dan keyakinan. Untuk
menganalisis cara hidup dan bergaul manusia perlu dipelajari sifat-sifat
biologi manusia, seperti perasaan lapar, sakit, takut, dan kebutuhan seks yang
lebih banyak diatur oleh peradaban masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar